Minggu, 28 November 2010

Misro Dianto: HARI INI

Misro Dianto: HARI INI: "gerah, resah, gundah dan lelah.. teriakku tak berarti, rinduku masih ternapi. apakah saat seperti ini ibu yg harus membelaiku, bermanja, ser..."

Rabu, 24 November 2010

AROMA

berjalan menyusuri pagi, semangat terbakar matahari.. tersemat rasa yg mengikat.
hmmm...! harum apa ini? sebuah aroma, seperti masakan ibu yg aku rindu, seperti teruap rempah-rempah dari kesegaran bumbu yg menyatu.
saat ini aku ingin kembali, saat ini aku resapi sepi.. betapa ibu mengasihiku, tulusnya untuk mengenyangkanku.
Ugh! aroma ini.
inilah saat betapa kutersadar ada kasih ibu yg tersandar, walau ku jauh, walau ku tak mengadu.
aroma ini adalah aroma kasih ibu yg kurindu.

Minggu, 21 November 2010

sabda sengkala..

selaksa anugrah bertata..
rasa tersapa, cinta adalah nyata. sumsum tulang putih suci, darah berwarna pelangi, gila! berdiri layaknya terpatri, terbang membawa jiwa yg hilang.. saung berujung kata, tarung tak helakan dosa. surga" teriakku, tapi sang pantang pilih merintang. berjalan setapak bara.. terenung dihujam nestapa. resah tak tawarkan air mata, arung ombak tantang samudra, tak berakhir! ini tak berakhir!
hadirlah! disini hadirlah!
atau tunggu singa murka!!! untuk terbunuh sebelum sangkakala...

Sabtu, 20 November 2010

Ah!

ini lagi, kenapa harus ada malam! kalau aku harus tenggelam.. kenapa lagi harus fajar kalau aku harus terjaga, kenapa harus ada matahari padahal aku masih bermimpi..
dan kenapa harus ada kamu! untuk menyiksa rinduku..

Jumat, 19 November 2010

apa yg kau tau soal derita?

kejujuran yg merendahkan, rasa sakit yg melemahkan, seorang ayah yg meninggalkan, hidup yg melelahkan, hati yg diprtanyakan.. atau rindu yg tak diperdulikan, cinta yg trnapikan, kekasih yg brdusta. atau diri yg trhina, teman yg tak menerima, jauh dari keluarga. atau tuhan yg selalu jadi tanya, doa yg bukan realita, mimpi yg tak beri arti.
apa ini masih kurang? tentu saja! krn aku tak tau apa itu derita, krn aku tak mngerti apa yg harus trhenti. ini terus mngikuti masa, hingga mati adalah akhir segalanya..

sicantik..

angin menampar keras pipiku, tempias air terhela dan menyela. tapi terlalu sayang untuk smbunyi. karna kulihat saat kau berlari, rambutmu basah hingga skujur tubuhmu, menentang agin riang kau tak dirintang, dan kau terus berlari.
aku lihat resahmu, aku tau kau gundah. tapi aku tak mngejarmu, karna kau akan smakin cepat berlalu..
tanya hinggap dikepalaku, sekejam apakah cantikmu.
atau aku harus tertawakan rasaku.

andai..

andai sebuah rasa adalah jadi realita.. sebuah tahta adalah bukan nestapa, dan sebuah rindu tak hanya semu..
andai raksasa adalah wanita, berkuasa tapi menyinta, dan aku adalah cintanya..
andai cinta memilih kau orang yg tepat untukku.. aku akan tenang dan berdamai dengan waktu..
niscaya tak henti syukur untuk cinta, niscaya tak benci untuk mencinta..
dan aku berharap! andai ini hanya suka aku akan senantiasa berbeda.
aku datang tanpa keraguan, tidak seperti biasa aku selalu riang.. tapi hari ini aku mengerti, bahwa tak selalu harus berseri, bahwa sesekali harus menyisi.