moment antah berantah

Sekelebat kisah hadir malam ini, ingat saat dulu sekali... Disebuah dusun diujung selatan Jambi.
Pagi itu..
Awalnya sebuah ciuman yang mendebarkan, perlahan tapi pasti larut dalam desah lembut dan lembab hangat ciuman itu, tapi seketika tersentak dan aku langsung berujar tanpa sengaja "bau" ujarku. tak ayal lagi wajah gadis itu memerah, langsung saja aku menimpali dengan alasan "maksudku aku yang bau, aku belum gosok gigi.

Sepulangnya dari sana, sepanjang jalan yang kulewati sepanjang renungan aku resapi, kenapa aku harus sampe berucap seperti itu, lagian mungkin dia baru kali ini berciuman atau dia hanya tidak memparsiapkannya karna memang tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi...

Sayang sungguh sayang... Setelah kejadian itu bukannya hubungan kami tambah lekat, tapi kami saling dingin, saling diam tak tau harus bicara apa, hingga akhirnya kami benar benar tidak saling peduli...

antara kosong dan mimpi

disini atau disudut lain duniapun akan ada mimpi, disini atau disudut lain dunia manapun aku tetap akan bermimpi, tentang menang, tentang suka, tentang ceria, dan tentang rindu....

Ada yang hilang dari rindu sebelum ini, ada yang pergi karna pedih tak terperi, tapi ada kisah sedikitnya sebagai pengisi, rindu sebagai pelajaran tentang kekuatan bahwa hidup harus pedih untuk mengerti, bahwa hari akan kosong tuk beri tekad berlari...
Mengejarmu, mengejar mentari, lalu mengejar mimpi...

Kejarlah mimpimu, atau kejarlah daku untuk kita sama ama bermimpi